Camp david, ini nama camp paling keren nh.. celetukan salah satu team kami adit, ketika kami baru sampai . Tanggal 14/05/2015, Udara lumayan
dingin, karna kami sampai sangat pagi menjelang adzan subuh tepatnya, setengah
lima kurang dikit hehe.. yaaaap kita
berencana mau tek tokin ( naik langsung turun ) gunung papandayan.
Terima kasih bang ogi dan team yang sudah mengantarkan kita,
oiy bang ogi juga pernah ngetrip bareng kita juga lho
Hello bagas, carla, sasnia, putri, chintya, kanjeng “lia” mami dan
acung hawk, thanks untuk trip bareng kita kali pertama ini.
Mao kemana pegii... You Rocksssss guys
Malam Kamis 13/05/2015 kami berangkat dengan menggunakan dua
mobil, awalnya kami mau satu mobil saja
agar tidak terpisah, tapi ada kesalahan teknis sedikit, jadi kami pakai dua mobil, Kijang Inova hitam
dan Minibus ( ELF). Kami berangkat 23 orang: Momsky, Reza, Ratna, Lia, Euis,
Mikail, Riyadus, Putri, Adit, Imam, Acung, Faisal, Kibel, Rughby dan Bian di
minibus ELF. Arief, Opik, Bagus, Bagas, Enuy, Carla, Chintya dan sasnia di
Kijang Inova.
Disaat orang – orang lain sedang mempersiapkan long weekend,
kami sudah berangkat.
Rame. Di dalam mobil ELF kami, masih excited banget soalnya,
candaan kepada team yang masih terlalu lama sendiri ( jomblo ) gak ketinggalan.
Tapi kali ini agak sedikit berbeda karna salah satu team kami ada yang lagi
deket, cenah.. ( katanya ). Termasuk ketua rombongan.. uhuuuukk, doi beda mobil
rupanya.. tapi gpp ada yang satunya lagi yang memang lagi deket juga, grotok
grotok... cieeee duduknya deket – deket gitu... cieee bahunya ga di sarangin
laba – laba lagi cieeee cieeeee.... hehe, senyum – senyum kicep sedikit
terlihat di mimik wajah team kami yang memang lagi di cieeee cieeee-in di dalam mobil.
Jangan bunuh apapun kecuali waktu,
jangan tinggalkan apapun kecuali jejak dan jangan ambil apapun kecuali gambar (
foto ).
Sedikit pesan yang bisa mengingatkan kami dan berarti sangat besar terhadap gunung yang kita cintai terlihat tepat di depan pos ketika kami sampai, simaksi 10 ribu per-orang. Team bergegas masuk, sebagian ada yang ke toilet, solat subuh dan ada yang lagi kedinginan juga. Camp david sedikit berbeda sekarang, bangunan – bangunan yang dulu di jadikan tempat berdagang sekarang sudah tidak ada lagi, bangunanya masih ada, tapi berantakan. Jajanan es kelapa yang menjadi minuman kudu ketika para pendaki baru turun dari gunung itu juga sudah tidak ada lagi di tempat sekitaran itu, mungkin mau di renovasi atau memang tidak di tiadakan lagi, belum tahu pasti. Sementara, para pedagang berdagang di luar dari camp david, kita sempat sarapan di warung sekitaran situ. Cuaca mulai terang kami bersiap – siap untuk memulai pendakian ini, ritual doa sebelum pendakian , kemudian kami mendaki.
Sedikit pesan yang bisa mengingatkan kami dan berarti sangat besar terhadap gunung yang kita cintai terlihat tepat di depan pos ketika kami sampai, simaksi 10 ribu per-orang. Team bergegas masuk, sebagian ada yang ke toilet, solat subuh dan ada yang lagi kedinginan juga. Camp david sedikit berbeda sekarang, bangunan – bangunan yang dulu di jadikan tempat berdagang sekarang sudah tidak ada lagi, bangunanya masih ada, tapi berantakan. Jajanan es kelapa yang menjadi minuman kudu ketika para pendaki baru turun dari gunung itu juga sudah tidak ada lagi di tempat sekitaran itu, mungkin mau di renovasi atau memang tidak di tiadakan lagi, belum tahu pasti. Sementara, para pedagang berdagang di luar dari camp david, kita sempat sarapan di warung sekitaran situ. Cuaca mulai terang kami bersiap – siap untuk memulai pendakian ini, ritual doa sebelum pendakian , kemudian kami mendaki.
Perbedaan terlihat lagi ketika kami sampai di kawah
papandayan, papan nama kawah papandayan sekarang sudah ada logo dari taman
nasional, kami beristirahat dan berfoto di dekat warung, sedikit di atas kawah
papandayan, team kami yang pernah kesini sempat berbincang tentang jalur yang
akan kami lewati, dan kami akhirnya mengambil jalur utama dan turun melalui
hutan mati.
Sesampai di pos berikutnya pebedaan cukup signifikan di pos tersebut mushola dan warung besar di pos itu sudah tidak ada, team ada yang bertanya kenapa itu bisa terjadi. di bakar, jelasnya dari ibu warung yang juga sedang menjaga daganganya, papan nama dari besi bertuliskan perhatian dan pasal dari CHEVRON sudah tidak ada lagi, hanya ada dua warung dan tenda dari badan evakuasi bencana berwarna kuning yang ada disitu.
Sekitar jam 11 kami sampai di pondok salada, lokasi untuk
mendirikan tenda di papandayan, untuk kali ini kami tidak mendirikan tenda,
cuaca yang pas hanya untuk piknik saja, kami menggelar flysheet dan memotong
beberapa bagian trashbag untuk alas dan kami segera menghangatkan ayam dari euis yang sudah di ungkep dirumah
kediaman team kami kibel. Makan siang bersama di alaskan daun pisang di pondok
salada, seperti itu judulnya.
Hari mulai siang, jam 13.45 kami lanjut ke tegal alun
sekaligus turun melalui hutan mati, mulai terasa pendakian di jalur ini.
Hamparan eidelweis di pondok salada mengiringi langkah kami menuju tegal alun,
sebelum mencapai tegal alun, di tengah pendakian kami berhenti. Kami sempat
berfikir itu puncak, kami berhenti untuk istirahat dan berfoto dengan view
hutan mati dari tampak atas, view nya bagus dan kami memutuskan untuk berhenti
lebih lama, sebagian dari kami membuat tulisan nama yang memang sudah ada
titipan dari beberapa teman yang tidak bisa ikut, ada juga yang membuat tulisan
untuk kejutan, ucapan terima kasih, happy birthday, happy wedding, i love you
mom atau sekedar lucu – lucuan dll,
cekrekkk dan di foto. Keren guys. Di lokasi itu juga kami melakukan foto bersama
pakai tripod.
4 pea 19 sempurna, bercanda di tengah pendakian sedikit
menjadi bumbu dan yang lain juga membuat suasana mendaki penuh tawa. Sampai di
tegal alun, wohooo luas dan penuh tanaman eidelweis, kami melakukan foto
bersama menggunakan tripod lagi disini. Rasanya ingin menari dan bernyanyi
seperti film bollywood ( india ). Dari tegal alun pendakian mulai terasa
sedikit lelah, team terpisah tapi tidak jauh, kami saling menuggu, 4 orang dari
team di depan sempat duduk – duduk menunggu yang lain, hari mulai sore, kami
masih di hutan mati tapi aman karna cuaca sedang cantik – cantiknya, hasrat
ingin mengabadikan foto selalu terbesit. Jalur merosot cukup terjal dari hutan
mati sudah kami lalui dengan mulus, beberapa teman dari team ada yang
terpeleset tapi tidak mengalami luka hanya keseimbangan kurang stabil, mungkin
terlalu lama sendiri, lagu kunto aji kali ah.. hehe. Pukul 16.30 kami sampai kembali di camp david,
santai di pendopo, ngemil, bersih – bersih sambil menuggu yang di belakang
sampai. Tepat pukul 18.00 kami menuju parkiran camp david dan masuk ke mobil
untuk kembali pulang. Lelah tapi menyenangkan dan salut karna sebagian dari
kami ada pendaki baru, achievement unlocked ya team :)
Next trip kami di awal juni gunung semeru dan kami sudah
memegang tiket kereta matarmaja untuk 15
orang dari team. SEMERUUUU... Mao kemana pegii will be there soon. Thank you.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar